Akan ada banyak topik yang perlu kamu bahas dengan pasangan sebelum menikah. Merencanakan jumlah anak, misalnya. Persiapan ini akan berperan penting dalam menciptakan keluarga yang sehat mengingat merencanakan jumlah anak akan membantu Genbest merencanakan kehamilan dan mengatur jarak kelahiran yang lebih sehat.
Menurut penelitian, kondisi paling sehat bagi ibu dan calon bayi bisa dicapai ketika kehamilan pertama tidak pada usia terlalu muda atau terlalu tua (di atas 35 tahun). Untuk itu, bagi ibu-ibu yang menikah muda, sebaiknya kehamilan ditunda sampai setidaknya ibu berusia 21 tahun. Idealnya juga, kehamilan berikutnya berjarak setidaknya dua tahun, dan kehamilan dibatasi pada usia subur ibu, yaitu usia 20 hingga 35.
Terkait jumlah anak, bila masih bingung menentukannya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki slogan “Dua Anak Lebih Sehat”. Slogan ini ternyata berdasarkan dari data ilmiah. Menurut data akademis, angka kematian ibu lebih tinggi saat melahirkan untuk ketiga, keempat dan seterusnya. Angka kematian bayi juga meningkat pesat di anak ketiga, keempat dan kelima.
Baca Juga: 5 Alat Kontrasepsi yang Efektif Mengatur Jarak Kehamilan
Tentu memiliki dua anak ini hanya merupakan himbauan dan bukan keharusan. Kamu tetap bisa merencanakan jumlah anak sesuai kesepakatan dengan pasangan, juga disertai dengan impian untuk membangun keluarga sehat dan jauh dari risiko stunting.
Berikut ini adalah beberapa manfaat merencanakan jumlah anak bagi calon pengantin:
1. Mengurangi risiko gangguan kesehatan pada ibu
Merencanakan jumlah anak berarti kamu mendukung kehamilan yang lebih terencana dan bisa menghindari “4 terlalu”, yaitu hamil di usia terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak, dan terlalu sering melahirkan. Kehamilan tanpa persiapan matang bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan reproduksi yang merugikan calon ibu, seperti risiko preeklamsia, persalinan prematur, hingga meningkatkan risiko bedah caesar.
Baca Juga: Waspadai Risiko Ibu Hamil Berusia di Bawah 20 Tahun
2. Mencegah gangguan kesehatan pada anak kelak
Merencanakan jumlah anak sebelum menikah bermanfaat dalam mencegah gangguan kesehatan dan tumbuh kembang pada si kecil. Ketika seorang ibu terlalu sering melahirkan atau jarak kehamilannya terlalu dekat, kondisi ini akan menguras nutrisi penting dan membuat ibu berisiko lebih tinggi terkena anemia. Kondisi anemia selama kehamilan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur atau bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Anak-anak dengan kedua kondisi ini sangat rentan terancam stunting.
Baca Juga: 5 Manfaat Mengatur Jarak Kehamilan bagi Anak dan Orang Tua
3. Menciptakan keluarga lebih harmonis
Dengan berbekal perencanaan yang matang, kamu dan pasangan dapat mengontrol kapan waktu tepat untuk memiliki momongan dengan berbagai pertimbangan, seperti apakah Genbest dan pasangan sudah siap untuk merawat bayi kembali? Bagaimana reaksi anak lain untuk berbagi perhatian dengan adiknya? Apakah kondisi finansial keluarga mencukupi?, dan sebagainya.
Nah, itulah beberapa manfaat merencanakan jumlah anak sebelum menikah yang perlu Genbest dan pasangan pertimbangkan. Yuk, ciptakan keluarga sehat yang jauh dari risiko stunting!
Baca Juga: Persiapan Memiliki Anak untuk Pasangan Baru Menikah
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.