26 Dec

Anak Orang Kaya Juga Bisa Kena Stunting?

by : Admin

Genbestie, mungkin mengira masalah kurang gizi seperti stunting hanya ditemukan pada anak-anak dengan level ekonomi rendah. Mengutip dari Prof. Fasli Jalal dari Institut Indonesia, faktanya 30% anak dari keluarga kaya di Indonesia mengalami stunting. 

 

Stunting bisa terjadi kepada anak-anak bukan hanya karena masalah kurangnya pemberian makanan gizi yang cukup, tetapi juga bisa disebabkan karena kesalahan pola asuh. Seringkali, orang tua tidak mempunyai pengetahuan bagaimana gizi yang diperlukan untuk anak-anak dan tidak menyadari bahwa pemeriksaan secara dini penting untuk mencegah stunting. 

 

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Untuk Mencegah Anak Stunting?

 

Dalam Jurnal Early Feeding Problems In A Normal Population, ditemukan sebanyak 50-60% orang tua melaporkan anak mereka mengalami masalah makan yang disebabkan karena perilaku makan yang salah karena tidak mengikuti feeding rules. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan orang tua mengenai aturan pemberian makan yang benar, meliputi kapan waktu yang tepat untuk makan, gizi yang disiapkan dalam makanan, masalah higienis, dan pemberian makan sesuai dengan tahapan usianya. Belum lagi masalah anak yang hanya makan sedikit dan pilih-pilih makanan. 

 

Jika hal ini tidak segera diatasi dan diperhatikan akan berisiko menyebabkan si kecil gagal tumbuh dan mengalami stunting. Maka, penting bagi orang tua menerapkan pola asuh yang benar. Lalu, apa saja pola asuh yang harus dilakukan oleh orang tua?

 

4 Pola Asuh yang Bisa dilakukan untuk Mencegah Anak dari Stunting

 

anak orang kaya kena stunting

 

 

1. Berikan 'Isi Piringku' dalam pola makan anak
 

Setiap usia memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-beda, oleh karena itu, gizi yang diberikan kepada anak juga harus cukup dan seimbang. Genbestie bisa mulai memberikan makanan kepada anak sesuai dengan kebutuhan gizi dan usia dalam pola makan Isi Piringku. Jadi, tidak hanya kandungan yang harus diperhatikan, tetapi juga komposisi gizi pada anak di setiap sajian makanannya. 

 

Baca juga: Memiliki Protein Tinggi, Sering Konsumsi Ikan bisa Mencegah Stunting, Lho!

 

2. Membiasakan anak menjaga kebersihan
 

Kebersihan pada anak-anak menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Genbestie bisa mulai dengan membiasakan si kecil mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah makan atau saat selesai bermain. Anak yang tidak dibiasakan untuk tahu bagaimana caranya membersihkan diri seperti cuci tangan akan membuatnya beresiko cacingan sehingga makanan yang dimakan oleh si kecil bukan diserap oleh tubuh melainkan oleh cacing. Akibatnya pertumbuhan anak menjadi terganggu dan hal ini menyebabkan risiko stunting.  

 

Baca juga: 5 Skill Kebersihan Diri yang Harus Dikuasai Balita

 

3. Mengumpulkan informasi terkait tentang stunting
 

Aktivitas orang tua yang padat seringkali mengesampingkan peran mereka dalam mengasuh anak. Urusan mengasuh anak biasanya diserahkan oleh pengasuh yang tidak diberikan pemahaman tentang stunting. Padahal gizi yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. 

 

Namun agar anak mau makan dan tidak rewel, seringkali makanan yang diberikan adalah makanan yang disuka tanpa memperhatikan gizi yang dibutuhkan. Akibatnya si kecil memang kenyang tapi apa yang sudah diberikan belum memenuhi gizinya. Sehingga untuk menerapkan feeding rules dibutuhkan orang tua yang memahami informasi terkait stunting. 

 

Nah, ketika sudah paham mengenai stunting, orang tua juga harus memberikan pemahaman ini kepada pengasuh anaknya agar sama-sama memiliki pengetahuan cara pencegahan stunting. 


4. Lakukan pemeriksaan rutin pada anak
 

Tidak hanya memperhatikan gizi dan kebersihan, penting bagi orang tua untuk melakukan pemeriksaan rutin pada anak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan anak mulai dari tinggi badan, lingkar kepala, berat badan, pemantauan aktivitas anak, dan status imunisasi. 

 

Adanya pemeriksaan rutin ini juga memberikan pengetahuan kepada orang tua untuk mencatat hasil perkembangan dan pertumbuhan si kecil di Kartu Menuju Sehat (KMS) yang ada di buku KIA. Tindakan ini tentunya akan membantu orang tua untuk mencegah risiko stunting pada anak yang bisa berujung dengan penyakit lainnya seperti, obesitas atau diabetes. Jadi, jangan sampai terlewat dalam memeriksakan kesehatan pada anak ya, Genbestie. 

 

Baca juga: Rutin Ajak Anak ke Posyandu Bisa Perbaiki Status Gizi


Yuk, mari perbaiki pola asuh untuk dukung anak-anak Indonesia bebas stunting!

 

------

 

Sumber:

https://www.antaranews.com/berita/935799/institut-gizi-indonesia-30-persen-anak-keluarga-kaya-alami-stunting

 

https://aceh.antaranews.com/berita/324753/stunting-bisa-dialami-anak-dari-berbagai-level-ekonomi-anak-orang-kaya-bisa-kena

 

https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/18946/intervensi/565698/pentingnya-rutin-membawa-balita-ke-posyandu-untuk-menjaga-tumbuh-kembangnya

 

https://ayosehat.kemkes.go.id/ayo-ajak-anak-ke-posyandu-rutin-setiap-bulan

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top