25 May

Negara kita tercinta Indonesia masih dihadapkan pada berbagai masalah kesehatan pada anak dan remaja. Stunting mungkin yang paling sering kita dengar. Namun masih ada beberapa masalah kesehatan yang sering dialami oleh keluarga di Indonesia, seperti wasting, obesitas, serta anemia. 

 

Semua masalah tersebut bersumber pada satu masalah, yakni kekurangan gizi. 

 

Karena itulah, Pemerintah mengeluarkan metode “Isi Piringku” sebagai panduan kita dalam memenuhi gizi seimbang. Untuk panduan lengkapnya, Genbest bisa baca di sini.  

 

Berikut  sekelumit penjelasan terkait 3 masalah kesehatan di Indonesia yang kerap mengintai anak-anak hingga remaja:

 

1. Wasting (Terlalu Kurus)

Menurut data Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), di tahun 2018  masih ada 10,19% balita Indonesia yang mengalami wasting. Di tahun yang sama, sebanyak 8,7% remaja usia 13-15 tahun serta 8,1% remaja usia 16-18 tahun mengalami kondisi kurus dan sangat kurus.

 

Menurut kemkes.go.id, wasting ditandai dengan kurangnya berat badan menurut panjang/tinggi badan anak (BB/TB). Panjang badan digunakan untuk anak berumur kurang dari 24 bulan dan tingga badan digunakan untuk anak berumur 24 bulan ke atas. 

 

Bedanya dengan stunting, pada anak yang menderita wasting, berat badannya saja yang kurang, namun tinggi badannya normal. Sementara pada anak stunting, tinggi badan mereka akan jauh lebih pendek dari anak sebayanya, begitu juga berat badannya yang jauh lebih rendah. Wasting juga terjadi dalam waktu singkat. Contohnya, berat badan anak turun drastis karena terserang diare atau penyakit infeksi lain, atau kekurangan makan. Karena itu, jika wasting cepat diatasi, berat badan anak bisa kembali normal.

 

2. Obesitas (Kegemukan)

Obesitas merupakan kondisi ketika terjadi penumpukan lemak dalam tubuh akibat jumlah kalori yang masuk lebih banyak dibandingkan kalori yang dibakar. Menurut data Riskesdas Kemenkes RI (2018), penderita obesitas di Indonesia sekitar 16% terjadi pada remaja usia 13-15 tahun, dan 13,5 % pada usia 16-18 tahun. Salah satu faktor penyebab obesitas ini karena remaja menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang tidak aktif.

 

Karena itu, Kemenkes RI mengimbau agar para remaja Indonesia memantau pola makan dan aktivitasnya untuk mencegah obesitas. Pasalnya, obesitas dapat menyebabkan risiko terjadi penyakit jantung, hipertensi, hingga diabetes.

 

Baca Juga: Anak Gemuk Berisiko Mengalami Stunting

 

3. Anemia

Anemia, yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat, merupakan salah satu masalah kesehatan yang terus menghantui remaja di Indonesia, khususnya remaja putri. Angka kejadiannya pun terbilang masih cukup tinggi.

 

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%. Artinya, 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik.

 

Untuk menghindari hal tersebut, Kemenkes RI melakukan program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, serta dilakukan juga edukasi dan promosi gizi seimbang untuk mencegah anemia.

 

Anemia, khususnya pada remaja putri, harus diwaspadai karena berisiko menyebabkan masalah kesehatan ketika hamil nanti. Beberapa dampak anemia di masa kehamilan antara lain: bayi berat badan lahir rendah (BBLR), hingga kelahiran bayi prematur yang dapat meningkatkan risiko stunting. 

 

Baca Juga: Aneka Penyebab Anemia Sesuai Usia

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top