12 Nov

Gangguan pencernaan sangat umum terjadi pada anak-anak. Sering kali yang dialami adalah sakit perut ringan yang tidak serius. Namun bukan berarti, GenBest bisa mengabaikan keluhan sakit perut si kecil, ya.

 

Rasa sakit adalah cara tubuh memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi. Kalau si kecil mengeluh sakit perut, GenBest bisa menelusuri apa penyebabnya: apakah terlalu banyak makan, apakah salah makan, apakah makanannya terlalu asam/pedas, dan sebagainya. Lalu berilah dia perawatan ringan, seperti memintanya untuk rebahan dan banyak minum.

 

Kalau keluhan itu tidak berkurang atau makin bertambah, ada baiknya si kecil dibawa ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Bisa saja sakit perut itu menandakan suatu gejala penyakit yang tidak kita ketahui.

 

Untuk si kecil yang sering mengalami sakit perut atau gangguan pencernaan, akan sangat membantu jika GenBest membuat catatan harian. Tulislah hal-hal seperti apa yang mereka makan hari itu seperti apa tinja mereka, bagaimana keluhan anak, dll. Informasi ini bisa sangat bermanfaat. untuk membantu dokter mengetahui apa yang terjadi. 

 

Beberapa gangguan pencernaan bila terjadi cukup sering dan diabaikan, lama-lama bisa mengganggu asupan nutrisi anak dan membuatnya kurang gizi. Ini yang paling dikhawatirkan. Karena kurang gizi dalam waktu yang lama bisa meningkatkan risiko anak balita mengalami stunting.

 

Untuk itu, yuk kenali gangguan pencernaan yang sering dialami balita agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat:

 

1. Perut kembung

Biasanya perut kembung akan disertai dengan gangguan pencernaan lain, seperti diare ataupun sembelit. Perut anak biasanya menjadi keras dan ia sering sendawa atau kentut. Anak pun jadi rewel. Pada bayi, perut kembung biasanya terjadi karena dia menelan banyak udara saat menyusu. Jika perut kembung ini disebabkan karena sembelit, GenBest bisa memberikan makanan berserat pada anak. Selain itu, GenBest juga bisa menyendawakan anak untuk mengurangi rasa kembung di perutnya.

 

2. Diare

Penyebab diare bisa infeksi kuman, bakteri, atau virus. Cara mengatasinya adalah dengan tetap memenuhi kebutuhan cairan anak untuk mencegahnya mengalami dehidrasi. Beri anak makanan yang lembut dan sedikit hambar agar mudah dicerna.

 

Waspada bila diare si kecil sering berulang karena ini mungkin terkait dengan sanitasi buruk dan kurangnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Seperti yang sudah disinggung di atas, dikhawatirkan anak yang sering diare akan mengalami kurang gizi, dan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko stunting yang tentu tidak kita inginkan.

 

Baca Juga: Pentingnya Wujudkan Jamban Sehat Untuk Cegah Stunting

 

3. Sembelit

Gejala sembelit yang terutama adalah lama tidak buang air besar dan sakit saat buang air besar. Bayi yang baru memulai MPASI bisa mengalami sembelit. Dia jadi tampak sering rewel, tidak buang air besar lebih dari tiga hari, perutnya terasa keras, dan nafsu makan menurun. GenBest bisa mencoba memberinya menu dengan banyak serat, buah, dan memenuhi kebutuhan cairannya.

 

Baca Juga: Kaya Manfaat, Ini Olahan Melon untuk MPASI Bayi

 

4. Gumoh

Gumoh adalah hal normal pada bayi. Biasanya terjadi setelah bayi minum susu. Untuk mengatasinya, coba susui si kecil dalam kondisi agak tegak. Setelah itu, diamkan beberapa menit lalu bantu bayi bersendawa.

 

Gumoh berlebihan yang membuat si kecil sampai tidak mau menyusu  dan membuat berat badannya turun, perlu segera dikonsultasikan pada dokter. Berat badan turun atau stagnan bisa menjadi tanda kebutuhan nutrisi harian anak tidak terpenuhi. Pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), nutrisi berperan penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Kebutuhan nutrisi yang tidak terpenuhi bisa meningkatkan risiko stunting.

 

5. Alergi makanan

Alergi makanan terjadi saat sistem imun si kecil bereaksi secara berlebihan terhadap suatu makanan tertentu. Makanan yang sering menjadi penyebab gangguan alergi antara lain; telur, susu, kacang, dan seafood. Gejala yang  timbul berupa mual atau muntah, sakit perut, wajah bengkak, gatal di tubuh atau mulut, hingga sesak napas. Cara menangani masalah ini dengan menghindarkan anak dari makanan pemicu alergi (alergen).

 

Baca Juga: Cek Kualitas Air di Rumah, Ini Ciri-Ciri Air Sumur yang Sehat

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top