Langkah penting dalam upaya cegah stunting pada anak adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi sejak 1.000 hari pertama kehidupan. Seperti yang GenBest tahu, stunting terjadi karena masalah gizi yang tidak tercukupi dalam waktu yang lama, sejak masih di dalam kandungan, misalnya.
Periode 1.000 hari pertama kehidupan dimulai sejak janin dalam kandungan hingga si kecil berusia 2 tahun. Oleh sebab itu, menjaga nutrisi ibu sejak masa kehamilan agar janin tumbuh sehat dilanjutkan dengan memberikan ASI eksklusif saat bayi dilahirkan hingga usia enam bulan, sangatlah penting. Setelah usia bayi 6 bulan, selain tetap minum ASI, kebutuhan nutrisi hariannya harus dibantu dipenuhi dengan memberikan MPASI.
Terkait pemberian MPASI ini, mungkin GenBest yang begitu sibuk akhirnya memilih untuk memberikan MPASI instan daripada membuat MPASI sendiri. Pertanyaannya, apakah aman memberikan MPASI instan pada bayi? Apakah MPASI instan tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil di periode emas pertumbuhannya?
Baca juga: 5 Nutrisi Wajib dalam MPASI Anak
Dikutip dari Kompas.com, Dokter Spesialis Anak Meta Herdiana Hanindita menjelaskan, memberikan MPASI instan pada bayi boleh-boleh saja. MPASI instan justru membantu orang tua memenuhi kebutuhan gizi anak dengan jumlah yang lebih tepat karena umumnya MPASI instan sudah melewati proses fortifikasi atau penambahan zat gizi tertentu. Zat gizi yang biasanya difortifikasikan ke dalam makanan pabrikan antara lain zat besi, vitamin, DHA, omega 3 dan mineral.
Bagaimana dengan keamanannya? MPASI instan yang ada di pasaran telah memiliki izin edar. Ini berarti telah lolos uji BPOM (Badan Pengawas dan telah lolos tahap pengontrolan kualitas sesuai kriteria Codex WHO sehingga aman dikonsumsi oleh bayi
Jadi, buat GenBest yang tidak sempat membuat MPASI homemade dan memilih MPASI instan tidak masalah. Asalkan, perhatikan beberapa do’s and don’ts pemberian MPASI instan pada anak berikut ini:
Do’s Memberikan MPASI Instan
1. Pilih yang kaya zat besi
Kebutuhan zat besi bayi usia 6-12 bulan sebesar 11 mg/hari. Umumnya MPASI instan sudah memiliki jumlah yang tepat untuk zat besi yang dibutuhkan anak. Untuk MPASI instan yang mengandung zat besi, saat mencampurnya gunakan air mineral ya GenBest, jangan susu karena akan menghambat penyerapan zat besi pada tubuh bayi.
2. Penuhi kebutuhan vitamin
Kalau tadi kita bahas pilih yang kaya zat besi, tentunya jangan lupakan juga MPASI instan yang mengandung vitamin. Salah satunya adalah vitamin C. Mengapa? Karena kandungan tersebut dapat membantu penyerapan zat besi.
Baca juga: Vitamin untuk Perkembangan Otak Anak
3. Baca petunjuk penyajian dengan saksama
Setiap MPASI instan punya petunjuk penyajian. Ada yang harus menggunakan air mendidih, ada yang cukup dengan air panas saja. Namun ada pula jenis bubur bayi yang harus dimasak di atas api hingga matang. Jadi pastikan GenBest membaca petunjuk penyajiannya, ya!
4. Habiskan dalam 2 minggu begitu kemasan dibuka
Simpan MPASI instan yang sudah dibuka dalam stoples kedap udara dan taruh di tempat yang kering –tidak lembap, jangan di kulkas.
Don’ts Memberikan MPASI Instan
Nah, kalau tadi adalah beberapa yang diperbolehkan dalam memberikan MPASI instan pada anak, sekarang adalah sebaliknya. Agar tidak salah, perhatikan poin-poin ini, ya.
1. Menyimpan MPASI sisa
Menyimpan MPASI instan yang tidak dihabiskan oleh si kecil di dalam kulkas dan memanaskan kembali sangat tidak disarankan karena bisa menurunkan kualitas MPASI itu sendiri.
2. Tidak memerhatikan tanggal kadaluarsa
Sebelum memberikan MPASI instan pada si kecil, sebaiknya baca dulu dengan saksama tanggal kedaluwarsanya ya, GenBest.
Baca juga: Alternatif MPASI untuk Bayi Alergi
3. Mencampur MPASI instan dengan madu
Meskipun kaya manfaat, madu tidak boleh diberikan pada bayi di bawah satu tahun. Hal ini dikarenakan, madu memiliki kandungan bakteri Clostridium yang dapat mengganggu kesehatan bayi.
4. Tidak variatif
Prinsip pemberian makan pada si kecil yang masih bayi sama dengan orang dewasa, yakni makanannya harus bervariasi dan bergizi. Jadi jangan hanya memberi MPASI instan terus. Tapi cobalah diselingi dengan MPASI homemade atau kombinasikan keduanya. Cara ini dapat meminimalkan terjadinya picky eater pada anak nantinya. Memberikan menu yang beragam juga akan membantu si kecil mengenal berbagai jenis makanan.
Baca Juga: Bisakah Anak Bertambah Tinggi, Jika Mengalami Stunting?
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.