27 Aug

Campak dan rubella merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Kedua penyakit ini ditularkan melalui percikan air liur atau lendir ketika penderitanya sedang batuk atau bersin. Proses penularan campak dan rubella juga terjadi ketika anak dengan kontak langsung pada benda yang terkontaminasi virus.

 

Untuk itu, kita perlu menjaga kekebalan tubuh anak dari risiko virus campak dan rubella dengan memberikannya Imunisasi Measles Rubella (MR). Agar semakin yakin, simak fakta-fakta mengenai imunisasi MR berikut ini.

 

Mencegah penyakit campak dan rubella

Imunisasi Measles Rubella di seluruh wilayah Indonesia oleh Kementerian Kesehatan tentu bukan tanpa alasan. Pemberian vaksin ini dimaksudkan untuk memutus rantai penularan virus campak dan rubella. Karena kedua penyakit tersebut sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup anak-anak.

 

Berdasarkan laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyakit campak dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi karena dapat memicu diare, pneumonia, radang otak, kebutaan, gizi buruk hingga kematian. Sedangkan rubella bisa menyebabkan keguguran hingga cacat pada bayi yang dilahirkan.

 

Dikutip dari Jawapos, belum ada obat yang bisa digunakan untuk mematikan virus rubella yang terlanjur masuk ke dalam tubuh seseorang. Untuk itu, imunisasi MR merupakan satu-satunya jalan untuk menghindarkan anak dari bahaya campak dan rubella.

 

Teruji di banyak negara

WHO telah merekomendasikan vaksin MR untuk pencegahan penyakit campak dan rubella pada anak, sehingga kita tidak perlu khawatir akan efektivitasnya. Meskipun anak yang telah divaksin MR masih bisa terjangkit campak dan rubella, namun persentasenya tidak sebanyak tanpa imunisasi ini.

 

Satu dosis vaksin MR efektif mencegah rubella sebesar 97% dan campak sebesar 93%. Sebuah angka yang cukup menjamin, kan? Tidak hanya itu, vaksin MR sudah terbukti aman dan digunakan pada lebih dari 141 negara di dunia, lho.

 

Imunisasi MR tidak sebabkan autisme

Anggapan bahwa imunisasi MR dapat menyebabkan autisme saat ini masih berkembang di beberapa daerah. Kondisi ini membuat beberapa orang tua takut memberikan anaknya imunisasi MR.

 

GenBest, perlu ditekankan, jika hal ini merupakan mitos. Hingga saat ini belum ada penelitian yang mengatakan bahwa ada vaksin yang dapat menyebabkan autisme, begitu juga vaksin MR.

 

Baca Juga:  Anak Terlambat Imunisasi Dasar, Harus Gimana Dong?

 

Imunisasi MR dan efek sampingnya

Umumnya vaksin Measles Rubella tidak memiliki efek samping yang berarti. Namun pada beberapa kasus memang sempat ditemui efek samping dari vaksin ini antara lain: demam, rasa sakit atau kaku pada sendi sementara, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam-ruam ringan, pendarahan atau kadar trombosit rendah, hingga nyeri pada bagian suntikan.

Namun perlu ditekankan, bahwa hal tersebut jarang sekali terjadi, maka GenBest tetap tenang, ya. Efek samping ini juga tidak lebih besar jika anak tidak mendapatkan vaksin.

 

Baca Juga: Tips Mengatasi Demam Pasca Anak Imunisasi

 

Imunisasi MR untuk siapa saja?

Menurut IDAI, imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun. Selanjutnya imunisasi MR termasuk dalam jadwal imunisasi rutin dan wajib diberikan pada anak dengan usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD atau sederajat. Pengadaan imunisasi MR ini sebagai ganti dari imunisasi campak.

 

Saat ini imunisasi MR akan diselenggarakan bergilir di seluruh wilayah Indonesia. Rencananya akan dilaksanakan setiap Bulan Agustus hingga September. Bagi GenBest jangan sampai melewatkan pemberian imunisasi MR bagi si kecil, ya. Oh, iya, imunisasi ini gratis, lho!

 

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Pentingnya Imunisasi Buat Anak

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top