17 Jul

Susu Bisa Cegah Anemia? Ini Faktanya

by : GenBest

GenBest, mungkin sudah tahu kalau anemia defisiensi besi adalah anemia yang paling umum terjadi. Anemia ini disebabkan oleh kekurangan zat besi di tubuh. 

 

Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah MS menjelaskan masalah anemia gizi bisa terjadi pada semua siklus hidup manusia dalam suatu keluarga, seperti anak usia sekolah, remaja, ibu hamil, dan lansia.

 

Baca Juga: Kenapa Remaja Putri Lebih Rentan Alami Anemia?

 

Bolehkan Pengidap Anemia Minum Susu?

Cara mencegah anemia adalah dengan makanan/minuman yang kaya akan zat besi dan menghindari makanan/minuman yang bisa mengganggu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Nah, yang sering menjadi pertanyaan, apakah benar penderita anemia perlu menghindari minum susu? 

 

Menurut Prof. Hardinsyah, susu yang perlu dihindari penderita anemia adalah susu sapi segar karena susu ini kalsiumnya terlalu tinggi, namun rendah zat besi. Menurut guru besar Institut Pertanian Bogor ini, kalsium pada susu itu baik, namun kalau terlalu tinggi justru dapat menghambat penyerapan zat besi.

 

Selanjutnya, Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Asia tersebut menambahkan susu yang sudah diformulasikan dengan komposisi zat besi lebih tinggi, ditambah kandungan kalsium, zinc, magnesium, dan berbagai vitamin, aman dikonsumsi penderita anemia.

 

Jangan dilupakan juga, susu merupakan minuman sarat gizi. Penambahan vitamin dan mineral pada susu, misalnya, memiliki manfaat penting untuk membentuk energi dan mendukung proses metabolisme dalam tubuh. Dan bila dikaitkan dengan stunting, penambahan zat gizi makro, terutama protein pada susu, berperan untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan tubuh anak dan bisa membantu mencegah stunting.

 

Baca Juga: Jangan Sepelekan Anemia pada Ibu Hamil, Ya!

 

Lengkapi Dengan Makanan Kaya Zat Besi

Namun tentu tidak ada makanan tunggal yang bisa menyembuhkan anemia, termasuk susu. Jadi kita tetap harus mengonsumsi makanan sehat secara keseluruhan, termasuk makanan lain yang kaya zat besi.

 

Yang mungkin jarang diketahui, sebenarnya ada dua jenis zat besi dalam makanan: zat besi heme dan zat besi non heme. Zat besi heme ditemukan dalam daging sapi, daging ayam, dan ikan (makanan laut). Sementara zat besi non heme ditemukan dalam makanan nabati dan makanan-makanan yang diperkaya zat besi (contoh sereal yang diperkaya zat besi). Tubuh dapat menyerap kedua jenis ini, tetapi lebih mudah menyerap makanan yang memiliki kandungan zat besi heme (daging sapi/ayam/ikan).

 

Ada beberapa tips penting lain terkait makanan kaya zat besi yang menarik untuk diketahui:

  • Jangan makan makanan kaya zat besi dengan makanan atau minuman yang menghalangi penyerapan zat besi, seperti kopi, teh, susu sapi segar, tahu atau telur. 
  • Makan makanan kaya zat besi dengan makanan kaya vitamin C, seperti jeruk, tomat, atau stroberi, untuk meningkatkan penyerapan.
  • Konsumsilah makanan kaya zat besi dengan makanan yang mengandung beta karoten, seperti aprikot, paprika merah, dan bit, untuk meningkatkan penyerapan.
  • Mengonsumsi daging atau ayam dengan sayuran berdaun hijau dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

 

Nah, selamat menikmati makanan/minum kaya zat besi ini ya GenBest dan semoga anemia GenBest atau si kecil bisa diatasi. 

 

Baca Juga: Cegah Stunting dari Masa Remaja. Begini Caranya!

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top