30 Jan

Sejatinya, setiap orang ingin hidup sehat dan tahun baru kerap menjadi awalan untuk memulai sesuatu baru, termasuk dalam mengusung gaya hidup sehat. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan untuk mengurangi angka kejadian stunting pada balita sebanyak 40 persen di 2025. Namun, apakah stunting itu?

Stunting adalah kondisi ketika anak-anak memiliki tinggi yang kurang dari usianya dan biasanya disebabkan dari malnutrisi, infeksi berulang dan stimulasi sosial yang kurang. WHO mengkategorikan stunting yaitu dengan tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata tinggi anak seusianya dan setidaknya berada di bawah dua garis standar yang ditetapkan dari WHO's Child Growth Standards Median.

Untuk mencegah stunting, ternyata bisa dilakukan dengan fokus di 1000 hari pertama bayi karena pada saat itu adalah masa emas pertumbuhan bayi.

Sebuah penelitian dari St John's Medical College juga menemukan kalau anak kecil yang mengonsumsi makanan yang kaya akan protein seperti telur, legume dan susu setiap harinya, bisa menurunkan risiko terkena stunting.

Para peneliti menemukan dengan mengonsumsi telur, susu dan dikombinasikan dengan sereal dan legume pada anak berusia 1 sampai 3 tahun, mengurangi risiko terkena stunting hingga 10 persen. Hal itu dilakukan dengan pemberian 200 ml susu atau produk susu, 1 butir telur dan 45 gr legume setiap harinya.

"Stunting terjadi lebih awal sebelum anak berusia tiga tahun. Dengan mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup dengan kandungan asam amino bisa membantu mengurangi risiko stunting, tetapi tidak dapat benar-benar mencegahnya. Ada faktor-faktor lainnya termasuk genetik, kemiskinan dan sanitasi yang bermain peran di sini," ungkap Anura V. Kurpad, penulis senior dari Departemen Psikologi dalam jurnal yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition itu.

Karenanya, selain menjaga nutrisi dengan gizi yang seimbang, ada faktor-faktor lainnya yang perlu dilakukan guna mencegah stunting ini terus terjadi secara terus menerus khususnya di dalam keluarga. Apabila berhubungan dengan genetik, seseorang mungkin bisa tidak mengubahnya. Namun, untuk asupan nutrisi dan sanitasi bisa dilakukan.

Cara paling mudah dengan konsumsi makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan 'Isi Piringku' di mana dalam satu piring harus terdapat karbohidrat, protein, lemak dan vitamin dan mineral.

Sementara untuk sanitasi bisa dengan menjaga kebersihan kamar mandi dan toilet dan menerapkan untuk selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi dan sebelum dan sesudah makan. Maka dari itu, yuk, kita mulai terapkan pola hidup bersih dan sehat, Genbest!

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top