11 Aug

MPASI Awal Bayi Harus Tunggal atau Lengkap?

by : Admin

Genbest yang baru akan memberi MPASI pasti berniat memberikan MPASI terbaik untuk si kecil, bukan? Masalahnya, masih ada hal-hal yang mungkin bikin bingung terkait pemberian MPASI ini. Salah satunya apakah MPASI pertama harus MPASI tunggal atau MPASI yang sudah lengkap?

 

Sebelum membahas hal tersebut, perlu diketahui yang dimaksud MPASI tunggal adalah MPASI yang hanya terdiri dari satu jenis makanan saja, contoh pisang, alpukat, sayuran, bubur saja, dan sebagainya. 

 

Sementara MPASI lengkap adalah MPASI yang terdiri berbagai campuran bahan, contoh bubur yang dicampur dengan ayam dan sayuran. 

 

Baca Juga: Tips Memberikan MPASI Instan pada Bayi

 

Kembali pada tujuan awal, MPASI di usia 6 bulan diberikan karena ASI sudah tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. 

 

Oleh karena itulah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan orang tua untuk memberikan MPASI dan MPASI itu harus berupa menu lengkap, yang mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi dan juga protein hewani. 

 

MPASI juga harus mengandung vitamin dan mineral, terutama zat besi, seng dan vitamin A karena kandungan zat-zat tersebut pada ASI sudah tidak dapat mengejar kebutuhan bayi. 

 

IDAI juga menjelaskan bahwa tidak ada urutan tertentu dalam pemberian MPASI pada bayi. Karbohidrat, protein hewani (daging sapi, ayam, telur, dan ikan), sayuran, serta berbagai buah-buahan sejak bayi bisa diberikan pada bayi saat ia memulai MPASI pertamanya.

 

Jadi, pada awal pemberian MPASI pun, Genbest sudah bisa, kok, mulai memvariasikan MPASI dengan berbagai bahan-bahan bergizi. Contoh, bubur ayam sayur, bubur daging, dan sebagainya. Yang penting lakukan secara bertahap, dengan tekstur, frekuensi, dan volume pemberian yang dinaikkan secara bertahap.

 

Berdasarkan anjuran IDAI, bayi yang baru pertama kali belajar makan sebaiknya diberikan tekstur makanan saring (puree) dan lama-lama meningkat menjadi lumat (mashed).

 

Baca Juga: 5 Kesalahan Pemberian Puree yang Bikin Anak Stunting 

 

Saat menginjak usia 9 bulan, bayi umumnya mulai bisa menggigit makanan dengan tekstur yang lebih kasar sehingga sudah bisa menikmati MPASI yang dicincang halus atau dicincang kasar dan finger food

 

Pada usia 12 bulan, si kecil sudah siap mengenal berbagai tekstur makanan, dan mulai bisa dikenalkan makanan keluarga. Untuk frekuensi makannya adalah 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali camilan. 

 

Baca Juga: 4 Ikan Lokal Ini Dinilai Ampuh Cegah Stunting 

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top