23 Apr

Masa 1.000 hari pertama kehidupan merupakan masa paling kritis dan sensitif bagi anak yang tidak bisa diulang kembali. Pada periode emas pertumbuhan anak ini, stimulasi dan asupan nutrisi menjadi faktor penting yang harus diperhatikan sejak anak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. 

 

Struktur otak di masa 1.000 hari pertama kehidupan mengalami perkembangan yang paling pesat. Sel-sel saraf otak tersebut akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang mengagumkan. Di sinilah mengapa stimulasi menjadi faktor penting dalam perkembangan anak.

 

Tentang definisi perkembangan anak, seperti dijelaskan dalam website IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks. Kemampuan ini harus sesuai dengan umur anak, dan biasa disebut tonggak perkembangan anak. Pada periode emas biasanya perkembangan anak akan dilihat dari empat area, yaitu:

 

  1. Perkembangan motorik

Perkembangan motorik dibagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah keterampilan fisik yang menggunakan otot-otot besar dan biasanya melibatkan seluruh tubuh. Misalnya, berguling, duduk, menendang, atau berjalan. Sementara motorik halus terkait keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Misalnya, menulis, menggambar, menggunting, dan sebagainya. (Baca juga: “Tahapan Perkembangan Motorik Anak Usia 1-9 Bulan”)

 

  1. Perkembangan kognitif

Sejak masa 1.000 hari pertama kehidupan, setiap anak memiliki sekitar 100 milyar sel otak yang akan terus berkembang. Selain faktor nutrisi, perkembangan kognitif anak akan dipengaruhi dari paparan stimulasi dan pengalaman baru yang merangsang otaknya.  Perkembangan pengetahuan anak, kemampuannya dalam memecahkan masalah dan keterampilan yang bisa membantu anak untuk memahami dunia di sekitar mereka, semuanya termasuk dalam perkembangan kognitif.

 

  1. Perkembangan bahasa

Awalnya, si kecil hanya  mengandalkan tangisan sebagai caranya berkomunikasi. Namun dengan sejalannya usia, perkembangan bahasa anak pun meningkat. Contoh, saat memasuki usia 7-12 bulan, anak a dapat mengucapkan da.. da..da.. atau ma…ma.. ma... Pada usia 19-24 bulan, si kecil mulai mengucapkan kalimat dengan menggabungkan kata-kata yang mereka tahu. 

 

  1. Perkembangan psikososial

Perkembangan psikososial dapat dilihat dari beberapa hal, seperti emosi anak (senang, sedih, atau marah) dan bagaimana si kecil berhubungan dengan orang lain. Misalnya, anak sudah mulai bisa meniru dan saling berbagi mainan dengan anak lain saat usia 12-24 bulan. Saat memasuki usia 24-36 bulan, anak sudah bisa bermain pura-pura dan punya keinginan bersosialisasi dengan bermain bersama anak lain.

 

Faktor yang memengaruhi perkembangan anak

Lalu faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak? 

 

  1. Nutrisi yang diberikan

Nutrisi yang tepat, terutama di masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), menjadi faktor penting dalam tumbuh kembang anak. Pada masa 1.000 HPK ini kurang gizi dapat menyebabkan penyakit yang bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti stunting dan terganggunya kecerdasan anak.

 

Maka dari itu, diet seimbang yang kaya akan vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak perlu diperhatikan semenjak kehamilan, bahkan sebelum ibu hamil.  Asupan asam folat dan zat besi, misalnya, memiliki peran penting bagi ibu untuk menjalani kehamilan yang sehat. Saat anak lahir si kecil perlu mendapat ASI, lalu diperkenalkan MPASI pada usia 6 bulan dan makanan keluarga di usia 1 tahun. (Baca juga: “Panduan Pemberian MPASI untuk Bayi Alergi”)

 

  1. Faktor Genetik

Faktor genetik adalah karakteristik dari orang tua yang diturunkan kepada anak-anak melalui gen mereka. Ini akan mempengaruhi semua aspek penampilan fisik anak, seperti tinggi, berat, struktur tubuh, warna mata, tekstur rambut, dan bahkan kecerdasan dan bakat. Penyakit dan kondisi, seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, juga dapat diturunkan melalui gen, sehingga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara negatif. Namun, faktor lingkungan dan nutrisi yang baik dapat memberi pengaruh positif faktor genetik ini.

 

  1. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan juga akan memainkan peran penting dalam tumbuh kembang anak. GenBest yang selalu menstimulasi si kecil dengan penuh kasih sayang, misalnya, akan memberi berbagai bekal keterampilan pada buah hati. Keterampilan-keterampilan ini yang bisa membuat buah hati kelak unggul di bidang akademis dan kegiatan ekstrakurikuler. 

 

Baca juga: “Pahami Cara Menstimulasi Kemampuan Motorik Dasar Bayi

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top