15 Jul

Saat membicarakan pencegahan stunting, zat besi akan selalu menjadi topik hangat karena perannya yang krusial pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Fungsi mineral ini memang vital dalam tubuh, yakni mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan. Karena itulah kecukupan zat besi wajib dipenuhi, terutama pada ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Defisiensi zat besi menurut berbagai penelitian, dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak serta meningkatkan risiko stunting.

 

Namun,  seperti banyak nutrisi lain, apa pun yang berlebihan dampaknya tidak akan bagus untuk tubuh, termasuk zat besi dalam jumlah tinggi. Sebenarnya ada dua penyebab bisa terjadi kelebihan zat besi, yaitu kelainan bawaan dan kelebihan mengonsumsi suplemen zat besi.

 

Kelebihan Zat Besi Akibat Kelainan bawaan

Kelebihan zat besi bisa terjadi karena seseorang mengidap kelainan bawaan yang disebut hemokromatosis. Kondisi ini menyebabkan tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan. Penderita hemokromatosis biasanya akan mendapatkan perawatan  untuk menurunkan kadar zat besinya dengan mengeluarkan darah dari tubuhnya secara teratur. 

 

Namun, bila kelebihan zat besi tidak ditangani, bukan tidak mungkin kondisi akan memburuk. Berbagai komplikasi  mungkin terjadi yaitu:

 

1. Serangan jantung

Seseorang yang kelebihan zat besi pada tubuh bisa terkena gangguan jantung, seperti hemokromatosis jantung. Pada kondisi ini kelebihan zat besi terakumulasi di jantung yang mengakibatkan keracunan dan disfungsi organ. Jika dibiarkan berlanjut hal ini dapat mengakibatkan detak jantung tidak teratur.

 

2. Penyakit alzheimer

Zat besi berlebih yang mengendap di otak dapat mengakibatkan pembentukan protein abnormal. Hal ini dapat terakumulasi di wilayah tertentu otak yang terkait dengan memori lalu menyebabkan seseorang terkena alzheimer.

 

3. Diabetes

Ternyata diabetes bisa terjadi jika kadar zat besi kita tinggi. Karena ketika kadar zat besi tinggi, seseorang rawan terjadi resistensi insulin dan kegagalan sel beta yang bisa menjadi penyebab diabetes.

 

Baca Juga: Amankah Mengonsumsi Tablet Tambah Darah Dalam Jangka Panjang?

 

Kelebihan Zat Besi Akibat Overdosis Suplemen

Penyebab kelebihan zat besi di dalam tubuh lainnya adalah  overdosis dalam mengonsumsi suplemen zat besi atau multivitamin yang mengandung zat besi. Ini biasanya terjadi pada anak-anak. Karena bentuk vitaminnya seperti permen sehingga menggoda anak kecil untuk terus memakannya. 

 

Dalam Healthline dijelaskan tanda-tanda awal keracunan besi adalah mual dan sakit perut. Muntah darah juga bisa terjadi. Keracunan besi juga dapat menyebabkan diare dan dehidrasi. Gejala-gejala ini biasanya berkembang dalam waktu enam jam. Setelah gejala awal tersebut, komplikasi serius lainnya dapat berkembang dalam waktu 48 jam bila overdosis ini tidak segera ditangani, seperti pusing, tekanan darah rendah, denyut nadi cepat atau lemah, demam, sesak napas, atau kejang

 

Karena itu, kalau GenBest curiga anak mengalami keracunan zat besi, dia harus dilarikan segera ke rumah sakit. Pada dokter, ceritakan informasi berikut: usia dan berat badan anak, gejala yang, kondisi kesehatan lainnya (apakah punya asma, alergi, misalnya), nama produk besi, jumlah yang tertelan dan kapan dia mengalami over dosis. Informasi yang sama juga penting bagi orang dewasa yang mungkin menderita keracunan besi.

 

Sebab itulah, sebelum mengonsumsi suplemen, penderita anemia akan selalu diminta untuk mengikuti petunjuk dokter dan jangan pernah mengonsumsi lebih dari yang disarankan oleh dokter ya GenBest.

 

Baca Juga: Dampak Anemia Pada Remaja Putri Bikin Ngeri

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top