27 Nov

Anemia dan remaja putri? Ya, itu ibarat jumlah internet dan kuota yang terkait erat satu sama lain. Artinya, remaja putri rawan banget kena anemia. Menurut penelitian yang dilakukan Marion Leslie Roche dkk, anemia kekurangan zat besi merupakan salah satu jenis anemia yang paling banyak terjadi di dunia dan dialami banyak remaja  putri sepertimu. 

 

Anemia sendiri merupakan salah satu gangguan yang melanda ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Di dalam darah, terdapat sel darah merah dan putih. Sel darah merah gunanya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sementara sel darah putih berfungsi untuk melawan infeksi.

 

Anemia terjadi apabila terlalu sedikit sel darah merah atau level hemoglobin di dalam sel darah merah jumlahnya terlalu rendah. Sedangkan anemia kekurangan zat besi adalah zat besi yang terdapat di dalam darah jumlahnya kecil banget, sehingga remaja putri menderita kekurangan zat besi dalam darah.

 

Pada penelitian yang dilakukan di Jawa Barat itu, mereka menemukan bahwa anemia kekurangan zat besi bikin dampak kurang baik pada anak perempuan. 

 

Dampak anemia memang kadang gak kelihatan langsung, GenBest! Tapi kalau dibiarkan terus-menerus tentunya akan mempengaruhi kehidupannya, bahkan masa depannya. 

 

Mulai menurunnya prestasi sekolahmu anjlok, badanmu tumbuh gak maksimal alias pendek, gampang capek, mudah sakit-sakitan, lebih rentan terhadap keracunan, terganggunya fungsi kognif alias bikin kamu tulalit, serta berkurangnya produktivitasmu di dalam rumah maupun komunitas.

 

Bahkan ketika dewasa nanti, remaja perempuan dengan anemia dapat memberikan dampak kurang sehat bagi kandungannya. Seperti berat badan lahir rendah, kelahiran prematur hingga kematian janin. 

 

Itu bukan tanpa sebab. Anemia pada ibu hamil bisa mengganggu pasokan nutrisi ke janin. Akibatnya, bayi yang lahir nanti berisiko mengalami berat badan lahir rendah yang secara gak langsung meningkatkan risiko kematian pada bayi. 

 

Gak berdampak di situ saja, di kemudian hari anak pun akan mengalami kekurangan gizi, mudah terkena penyakit berbahaya saat dewasa, mengalami penurunan fungsi otak dan kemampuan anak dalam berinteraksi menurun, bahkan masa depannya pun suram.

 

Untuk itu, ada baiknya para remaja puteri untuk mengecek kesehatan mereka dengan menghitung jumlah darah ketika usianya 13 tahun atau setiap lima tahun setelahnya, guna mengetahui apakah mereka memiliki masalah kekurangan darah atau tidak. Kalau kena anemia, langsung diatasi, ya!


(Baca Juga: Perlukah Konsumsi Tablet Tambah Darah Saat Menstruasi?)

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top