31 Aug

Cegah Penyakit Lewat Perilaku Sehat Ini!

by : GenBest

Tahukah GenBest, satu per tiga dari populasi dunia tidak memiliki akses sanitasi dasar dan sekitar 40 persen dari populasi dunia hidup tanpa adanya akses toilet yang bersih dan aman? Padahal kondisi toilet kotor dan jorok dapat menjadi faktor utama penyebab penyakit berbahaya.

 

Penyakitnya banyak banget, mulai dari kolera, diare, hepatitis A, dan lainnya. Bahkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan sanitasi yang buruk menjadi penyebab 280 ribu kematian yang diakibatkan dari diare setiap tahunnya. Nah, menjaga toilet agar tetap bersih dan higienis menjadi salah satu cara agar dapat terhindar dari penyakit menular.

 

Dikutip dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari penyakit menular karena sanitasi yang buruk. Pertama, jaga kebersihan toilet. Jauhkan tempat pembuangan kotoran (septic tank) dari jangkauan manusia. Selalu bersihkan toilet setiap kali selesai digunakan, pastikan tidak ada kotoran tersisa. Dan setiap kali ke kamar mandi, cuci tangan dengan sabun agar tidak ada kotoran yang menempel di sela-sela jari.

[Baca juga: Yuk, Ketahui Jarak Ideal Septic Tank Dan Sumur Air Bersih]

 

"Kuman berpindah dari orang ke orang secara langsung, melakui air atau bersentuhan. Namun tidak semua kuman. Beberapa mati begitu tidak kontak dengan manusia," kata Bonnie Lynn Wright, PhD dari Society of Nursing, Geriatrics Nursing. Ia menambahkan, toilet umum perlu perhatian ekstra karena banyak digunakan orang sehingga memperbesar terjadinya penularan penyakit.

 

Bonnie pun menyarankan agar selalu membawa pembersih tangan setiap saat dan tisu. Tujuannya untuk membersihkan dudukan toilet, apabila toilet umum yang akan digunakan tidak menyediakan pembersih. Jangan letakkan pula tas di lantai toilet, melainkan gantung pada hanger yang tersedia. Agar kuman yang berada di lantai toilet tidak menempel pada tas yang bersentuhan langsung dengan kulit.

Pengen jauh-jauh dari penyakit karena sanitasi yang buruk atau perilaku yang tidak bersih? Coba lakukan hal ini seperti dilansir dari Ilovelife:

 

1. Jadikan cuci tangan sebagai kebiasaan
Keliatannya sepele, tapi ternyata mencuci tangan secara tepat dengan sabun dapat mengurangi risiko penyakit diare sebesar 42 sampai 47 persen. Tindakan ini juga bisa mencegah berbagai penyakit menular lain, terutama yang ditularkan melalui bakteri dan virus.


Mengingat pentingnya mencuci tangan, hal ini harus dijadikan kebiasaan. Cuci tangan dengan sabun perlu dilakukan sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah memegang daging mentah, sebelum dan sesudah menyentuh orang sakit, sesudah menggunakan kamar mandi, setelah batuk atau bersin atau membuang ingus, sebelum dan sesudah mengobati luka, setelah membersihkan atau membuang sampah, serta setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan.

[Baca juga: Begini 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun Yang Benar]

 

2. Menjaga kebersihan toilet
Toilet dan semua bagiannya, termasuk perlengkapan di dalamnya perlu dijaga kebersihannya. Asal tahu saja, sebuah dudukan toilet rata-rata menyimpan 50.000 bakteri. Bersihkan toilet setidaknya dua kali seminggu dengan cairan pembersih toilet. Sikat juga dinding, lantai, dan permukaan toilet secara teratur.


Membersihkan toilet dengan sikat yang kotor jelas bukan cara ideal. Bersihkan sikat toilet dengan cairan disinfektan untuk memastikannya tetap layak digunakan. Larutkan cairan disinfektan dengan sedikit air dalam wadah penyimpan sikat toilet.
Selain itu, pastikan kamu menggunakan sarung tangan karet untuk kamar mandi yang terpisah dengan sarung tangan untuk membersihkan dapur atau area rumah lain.

 

3. Bersihkan kain-kain di rumah
Buang jauh-jauh kebiasaan meletakkan handuk basah di kasur atau kamar usai mandi. Sebab, handuk yang lembap misalnya, jika tidak segera dijemur dapat menjadi sarang pertumbuhan bakteri yang subur. Sebab itu, ketika menggunakan handuk yang masih lembap, peluang Anda atau anggota keluarga Anda terkena alergi akan meningkat. Seprai, serbet, dan kain lap, juga sangat mungkin menjadi tempat bakteri bertumbuh.

 

Selalu ganti seprai setidaknya seminggu sekali. Ganti serbet dan kain lap setiap hari. Gunakan sabun dan cairan disinfektan untuk mencuci kain-kain tersebut. Juga rendam dan cuci secara terpisah agar tidak ada ‘pertukaran’ kuman dan bakteri dari satu kain ke kain lainnya.

 

Begitu pun saat mencuci pakaian dalam. Rendam dan cuci pakaian dalam secara terpisah. Setelah itu rendam pakaian dalam dengan 1 liter air hangat yang sudah dicampur dengan cairan antiseptik, baru kemudian cuci biasa.

 

4. Bersihkan area tersembunyi
Bukan hanya toilet kotor, tahukan kamu, kalau banyak area di rumah bisa jadi tempat tumbuhnya bakteri dan kuman? Misalnya saja tempat cuci piring. Ternyata, bak cuci piring bisa menyimpan bakteri sepuluh kali lebih banyak dari dudukan toilet. Bayangkan saja, sisa-sisa makanan dari perangkat makan terkumpul di sini sebelum masuk ke saluran pembuangan. Belum lagi daging dan sayuran mentah pun dicuci di sini sebelum diolah. Bakteri akan makin mudah berkembang biak dengan lingkungan yang lembap di tempat cuci piring.

 

Setelah mencuci bahan makanan mentah, segera bilas tempat cuci piring dengan sabun dan air hangat. Dua atau tiga kali seminggu, bersihkan tempat cuci piring dengan Dettol Antiseptik Cair. Tuangkan cairan antiseptik ke dalam tempat cuci piring dan saluran pembuangan, diamkan sekitar 10 menit, kemudian baru siram dengan air.

[Baca juga: Peran Penting Kebersihan Untuk Cegah Stunting]

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top