10 Jun

Cacingan pada balita bukanlah penyakit yang bisa disepelekanPenyakit ini dapat mengakibatkan pendarahan usus, berat badan rendah, anemia, menurunnya sistem kekebalan tubuh hingga stunting. 

 

Beberapa upaya pencegahan cacingan pada balita bisa dilakukan, cuci tangan pakai sabun salah satunya. Tapi itu saja tidak cukup. Masih ada upaya pencegahan cacingan pada balita yang bisa Genbest lakukan. Apa saja? Ini dia penjelasannya:

 

Jaga kebersihan tubuh anak

Poin ini juga penting untuk mencegah cacingan pada balita. Selain rajin mengajak si kecil cuci tangan, perhatikan juga kebersihan tubuh buah hati secara menyeluruh,  seperti, selalu mencuci sikat giginya sebelum dan setelah digunakan, memotong kuku secara rutin, serta rajin mengganti popoknya.

 

Ajarkan anak hanya buang air kecil atau besar di toilet, tidak di luar ruangan. Buang air di luar ruangan sangat rentan terkena infeksi cacing. Pastikan balita selalu mengenakan celana dalam yang bersih di malam hari, serta tidak berbagai handuk dan pakaian dengan orang lain. Dengan menjaga kebersihan tubuh buah hati, kita dapat menurunkan risiko ia terinfeksi cacing.

 

Baca Juga: Apa Hubugan Antara Cacingan dan Stunting?

 

Perhatikan area bermain anak

Bermain dan beraktivitas outdoor atau di luar ruangan sangat disarankan untuk balita. Banyak pelajaran yang dapat dipetik si kecil saat ia bisa bersentuhan langsung dengan alam. Namun, tetap perhatikan kebersihan area bermain anak ya Genbest. Jangan lupa meminta anak untuk memakai sepatu tertutup saat bermain di area becek, berlumpur, atau dekat dengan genangan air. 

 

Jaga kebersihan kamar mandi

Telur cacing sangat mudah menyebar, terutama di area lembap, seperti kamar mandi. Untuk mengurangi risiko cacingan pada balita, membersihkan kamar mandi perlu rutin dilakukan. Untuk hasil yang lebih maksimal cairan desinfektan khusus toilet yang banyak dijual di pasaran bisa dimanfaatkan.

 

Baca Juga: Tips Mudah Bersihkan Jamban agar Sehat dan Higienis

 

Jaga kebersihan makanan dan minuman

Selalu cuci bersih sayuran sebelum dimasak, terutama sayur dengan lembaran daun berlapis; sawi, brokoli, kol dan kembang kol. Tidak kalah penting cuci bersih bahan makanan hewani, seperti ikan, sapi, bebek atau kambing. Cara mengolah daging  yang tidak benar memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan cacinganMaka selalu pastikan balita mengonsumsi daging yang telah dimasak hingga matang.

 

Kebersihan dapur juga harus diperhatikan. Setiap selesai memasak, bersihkan dapur dan cuci peralatan memasak dengan sabun cuci piring yang umumnya sudah dilengkapi dengan cairan antibakteri.

 

Rutin konsumsi obat cacing

Pemberian obat cacing biasanya dimulai sejak si kecil berusia 2 tahun. WHO merekomendasi setiap anak rutin mengonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali. Pemberian obat cacing pada balita bisa kita dapatkan dari imunisasi POPM. Sayangnya selama pandemi COVID-19, pelaksanaan POPM cacingan ditunda sementara. 

 

Nah, pemberian obat cacing per 6 bulan sekali ini bisa dilakukan di rumah, namun dosisnya harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, ya. Untuk membaca lebih lanjut mengenai seberapa perlu anak rutin meminum obat cacing, GenBest bisa membacanya di sini.

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top