25 Jun

GenBest pasti sudah lama mengetahui kalau berat badan (BB) anak menjadi salah satu tolok ukur pertumbuhan anak yang sehat. Di periode pertumbuhan emas anak, idealnya berat badan harus sesuai dengan tinggi badan, usia, dan jenis kelaminnya. Tapi terkadang ada beberapa kasus di mana berat badan anak kurang atau lebih rendah dari BB idealnya.  

 

Dokter biasanya akan memberi perhatian lebih pada masalah berat badan ini, ketika BB anak terus turun, atau berat badannya tidak bertambah selama periode waktu tertentu, atau BB-nya sudah di bawah persentil kedua pada grafik pertumbuhan WHO.

 

Berat badan anak yang kurang, terutama pada periode emas masa pertumbuhan anak, bisa memiliki dampak negatif, tidak hanya pada kesehatan fisik anak, namun juga perkembangan otaknya. Yang dikhawatirkan selanjutnya, berat badan anak yang terus merosot bisa mengganggu tumbuh kembang anak secara keseluruhan dan anak mengalami stunting. 

 

Dr. dr. Damayanti Tusli Sjarid, SpA(K)., menjelaskan saat berat badan anak mulai turun, yang paling awal terkena dampak adalah otaknya, bukan fisik. Jadi anak tidak langsung pendek, namun terjadi penurunan kognitif terlebih dahulu baru stunting. Hal ini karena 50-60% energi dipakai untuk perkembangan otak anak. 

 

Baca Juga: Berat Badan Ideal pada Balita

 

Mengapa berat badan kurang bisa pengaruhi perkembangan otak anak?

Otak anak berkembang pesat selama lima tahun pertama kehidupan, terutama tiga tahun pertama. Konsultan tumbuh kembang dan pediatri sosial dari Surabaya, Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K)., menggambarkan ketika seorang anak lahir, sekitar 100 milyar sel otak tersedia, tetapi belum semua sel-sel otak bayi tersebut terhubung dengan sempurna. Di sinilah stimulasi dan nutrisi memiliki peran yang sangat penting. 

 

Proses perkembangan otak membutuhkan begitu banyak energi, karena itulah anak tidak boleh kekurangan nutrisi. Anak yang kurang gizi lama-lama perkembangan otaknya bisa terganggu, bahkan menurut penelitian, bisa mengalami penurunan IQ hingga 3 poin.

 

Baca Juga: Makanan untuk Memaksimalkan Kinerja Otak Anak

 

Cara menaikkan berat badan anak 

Ada beberapa cara yang dapat membantu anak dengan BB kurang menambah berat badannya:

 

Tambah porsi makan anak

Cobalah menambah ukuran porsi makan si kecil. Atau, jika anak kesulitan makan dalam porsi yang lebih besar, bagilah porsi makannya lebih kecil namun dalam jadwal makan yang lebih sering. Contoh kalau sebelumnya anak makan 3x sehari jadikan 5x sehari.

 

Pilih makanan padat energi

 Tingkatkan BB anak dengan makanan yang padat energi. Contoh makanan yang padat energi adalah keju, kacang-kacangan, susu, dan alpukat, pisang, dsb. GenBest juga bisa menyajikan makanan yang digoreng dengan mentega atau minyak zaitun. 

 

Anak harus tetap aktif

Jangan karena berat badan anak kurang lalu anak nggak boleh banyak bermain dan diminta banyak tidur. Nggak begitu ya GenBest. Aktivitas fisik membantu anak mengembangkan tulang dan otot yang kuat sehingga kesehatan anak tetap terus terjaga.

 

Pantau perkembangan si kecil

Selain memberikan anak diet yang sehat, GenBest perlu terus memantau tumbuh kembang anak secara rutin. Simpan catatan berat badan dan tinggi anak dengan rapi, dan bawa catatan itu ke dokter saat berkonsultasi. Dengan catatan itu, dokter bisa membantu memastikan bahwa kenaikan berat badan si kecil memang terjadi sebagaimana mestinya. 

 

Baca Juga: Apa Benar Anak Sering Olahraga Jadi Tambah Tinggi?

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top