19 Jun

Seperti orang tua lain, GenBest pasti ingin anak bisa tumbuh sehat dengan tinggi optimal. Anak yang tinggi biasanya secara fisik dianggap lebih menarik.  Berbagai penelitian menemukan orang yang lebih tinggi memiliki masa hidup lebih lama, pendidikan yang lebih tinggi, dan pendapatan yang lebih besar. 

 

Betul, memang faktor genetik punya peran pada tinggi tubuh seseorang. Dari penelitian sekitar 60-80% perbedaan tinggi badan antar individu ditentukan oleh faktor genetik. Tapi ini bukan berarti orang tua yang bertubuh pendek jadi nggak bisa punya anak bertubuh tinggi. Karena, selain faktor genetik, sebesar 20-40% tinggi anak dipengaruhi faktor lain, seperti nutrisi. Itulah sebabnya, anak yang kurang gizi sering dimasukkan sebagai anak yang lebih berisiko tinggi mengalami stunting. 

 

Selain nutrisi, olahraga juga dipercaya dapat menambah tinggi tubuh anak. Bahkan banyak tutorial di medsos yang mengklaim bahwa jenis olahraga tertentu memiliki keberhasilan yang signifikan dalam memengaruhi tinggi badan anak. Benar nggak sih? 

 

Baca Juga: Apakah Faktor Keturunan Berperan Penting bagi Tinggi Badan Anak?

 

Olahraga bikin anak lebih tinggi?

Sebelum membahas apakah benar olahraga bisa bikin anak lebih tinggi, perlu dulu dipahami bahwa seseorang masih bisa bertambah tinggi hanya sampai batas usia tertentu. Misalnya, batas usia untuk anak laki-laki hingga 16 tahun, sedangkan perempuan antara usia 14-15 tahun, atau 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. 

 

 Setiap orang memiliki lempeng epifisis di ujung tulang mereka. Saat masa pubertas, lempeng-lempeng ini menambah tulang-tulang baru dengan lebih cepat. Tulang-tulang baru itu di masa remaja masih lunak. Nah, ketika anak melewati masa pubertas, tulang akan mengeras dan lempeng epifisis menyegel diri sendiri. Pada saat inilah pertumbuhan tinggi anak akan berhenti. Jadi kalau GenBest ingin memaksimalkan tinggi anak, manfaatkan masa pertumbuhan dan masa pubertas sebaik mungkin, termasuk dengan mengajaknya aktif bergerak atau berolahraga.  

 

Tapi apakah olahraga memang membuat tubuh anak bertambah tinggi. Belum ada penelitian yang memastikan hal ini. Namun ahli percaya, olahraga merupakan pemacu yang kuat untuk produksi hormon pertumbuhan. Olahraga juga sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan membangun kekuatan otot-otot anak, yang akan mendukung pertumbuhan mereka. (Baca Juga: Cara Merangsang Hormon Pertumbuhan untuk Memaksimalkan Tinggi Anak)

 

Jenis olahraga apa yang disarankan? Apa saja boleh, kok. Untuk balita biasanya olahraga yang cocok adalah yang sederhana, seperti jalan pagi, berenang, yoga. Tapi semuanya silakan dicoba, selama itu menyenangkan anak. Setelah anak sudah agak besar, biasanya ia akan membangun sendiri minatnya pada olahraga tertentu, seperti basket, futsal, sepak bola dsb. 

 

Jadi bagaimana cara mengoptimalkan tinggi badan anak?

Pertumbuhan anak adalah proses yang kompleks. Untuk itu, jika kita ingin anak bertubuh tinggi, jangan hanya berfokus pada satu faktor saja. Olahraga, misalnya, tanpa diimbangi gizi yang baik tentu tidak akan memberi hasil yang optimal.

 

Untuk mencapai tinggi tubuh anak yang maksimal, selain mengajak anak berolahraga, yang terbaik adalah tetap jalani gaya hidup secara keseluruhan. Misalnya, perhatikan nutrisi anak, lakukan PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih), pastikan anak tidur cukup, dan jangan lupa untuk selalu memantau tinggi badan dan berat badan anak.

 

Semoga anak selalu sehat dan bisa mencapai tinggi maksimalnya ya!

 

Baca Juga: Cegah Stunting dengan Menu 4 Bintang untuk Bayi dan Balita

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top