18 Jun

Stunting adalah masalah gizi kronis yang kompleks. Dampak stunting pada anak pun tidak terbatas pada fisiknya yang menjadi jauh lebih pendek dari teman-teman seusia, namun juga masalah lainnya. Perkembangan otak anak, misalnya, menjadi tidak maksimal sehingga kecerdasannya terganggu. Saat dewasa nanti, anak juga lebih rentan terserang penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, diabetes, dan sebagainya.   

 

Faktor penyebab stunting pada anak bisa bermacam-macam, mulai dari asupan nutrisi yang tidak terpenuhi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, masalah sanitasi, hingga faktor genetik dari orang tua. 

 

Berikut ini adalah 10 penyebab stunting pada anak:

 

1. Gizi buruk saat hamil

 

Penyebab stunting pada anak umumnya terkait dengan status gizi ibu hamil yang buruk sehingga gizi yang didapat janin dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi inilah yang akan menghambat pertumbuhan janin dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran dan menjadi penyebab stunting pada anak. 

 

2. Anemia pada masa kehamilan

 

Anemia defisiensi besi adalah kondisi yang serius yang disebabkan bumil kekurangan zat besi. Tubuh bumil membutuhkan zat besi untuk membuat lebih banyak darah guna memasok oksigen ke  janin. Kekurangan zat besi dapat membuat pertumbuhan janin dalam kandungan bisa terhambat sehingga meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan lahir rendah. Kedua kondisi inilah yang menjadi penyebab stunting pada anak. 

 

Baca Juga: Cegah Anemia pada Ibu Hamil dengan Tablet Tambah Darah

 

3.Tidak mendapat ASI eksklusif

 

Salah satu penyebab stunting pada anak adalah anak tidak mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan. Bagi bayi baru lahir hingga usia 6 bulan, ASI mengandung zat gizi yang lengkap dan  mudah diserap tubuh sehingga tidak mengganggu fungsi ginjalnya yang masih lemah. ASI juga mengandung sel darah putih yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. 

 

4.Anak kurang nutrisi saat MPASI

 

Cara pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang keliru juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Salah satu zat gizi yang biasanya kurang pada MPASI adalah  protein hewani, seperti daging merah, daging ayam, ikan dan telur. Kurangnya protein hewani, menurut penelitian, berhubungan dengan masalah gangguan pertumbuhan fisik pada anak balita, termasuk stunting. 

 

Baca Juga: Berapa Porsi Protein Harian untuk Bayi Usia 6-8 Bulan?

 

5. Sanitasi buruk

 

Masalah kebersihan, sanitasi, dan akses air bersih menjadi penyebab stunting pada anak yang kerap luput dari perhatian. Pasalnya, lingkungan yang tidak bersih dan higienis menyebabkan anak-anak rentan terkena penyakit infeksi berulang yang pada akhirnya bisa menghambat tumbuh kembangnya. 

 

6. Diare berulang

 

Diare pada anak-anak di bawah usia 2 tahun bisa berbahaya karena dapat mengganggu pertumbuhan anak hingga akhirnya mengalami stunting. Namun tidak semua diare menjadi penyebab stunting pada anak, hanya diare akut yang terjadi berulang-ulang kali dan diare kronis yang memungkinkan terjadinya stunting. Diare kronis adalah diare yang berlangsung selama lebih dari dua minggu, sementara diare akut berlangsung kurang dari 7-14 hari.   

 

Baca Juga: Diare Terlalu Sering pada Anak Meningkatkan Risiko Stunting

 

7. Tidak mematuhi jadwal imunisasi

 

Imunisasi  bagi anak bermanfaat untuk membangun kekebalan tubuh yang optimal demi melindungi si kecil dari berbagai penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Anak-anak yang tidak mendapat imunisasi akan berisiko terserang penyakit berbahaya dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk. Ini yang membuat mereka sering sakit dan pertumbuhannya tidak optimal sehingga terancam stunting. 

 

Baca Juga: 8 Imunisasi Tambahan Penting untuk Bayi dan Anak

 

 8. Bayi prematur 

 

Angka kelahiran bayi prematur masih sangat tinggi di Indonesia. Kondisi ini tentu tidak diharapkan karena kelahiran prematur meningkatkan bayi menderita stunting. Untuk mencegahnya diperlukan intervensi gizi, baik gizi mikro maupun gizi makro dengan memberi ASI eksklusif. 

 

Baca Juga: Cara Menyusui Bayi Prematur agar Terhindar dari Stunting

 

9. Praktik pengasuhan kurang baik

 

Penyebab stunting pada anak bisa terkait praktik pengasuhan yang kurang ideal. Biasanya ini dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu akan kesehatan dan gizi anak. Ketidaktahuan akhirnya melahirkan kesalahan pengasuhan, termasuk dalam pemenuhan gizi anak, mulai dari tidak memberikan ASI eksklusif, MPASI kurang bergizi, hingga tidak menjaga sanitasi lingkungan dengan baik. 

 

10. Kemiskinan

 

Kemiskinan dan stunting bisa menjadi sebuah lingkaran tak terputus. Rumah tangga yang miskin tidak dapat memenuhi asupan gizi untuk anaknya, sehingga anak-anak mereka menjadi stunting. Kelak saat dewasa, anak stunting umumnya tidak memiliki masa depan cerah sehingga  jatuh kembali dalam kemiskinan. Karena itulah dibutuhkan intervensi gizi oleh pemeritah untuk memutus pusaran kemiskinan dan stunting tersebut.

 

Nah, Genbest itulah 10 penyebab stunting pada anak. Semoga dapat semakin meningkatkan kepedulian kita pada stunting! 

 

Baca Juga: Ternyata Ayah Perlu DIlibatkan Mencegah Stunting

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top